ASEAN Setuju Perdamaian di Laut Cina Selatan

PERHELATAN ASEAN Summit alias Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN di Nusa Dua, Bali yang dimulai Senin (14/11/2011) sudah diawali dengan beberapa pertemuan pendahuluan yang tergabung dalam Senior Official Meeting (SOM).
Satu titik penting yang menjadi kabar gembira dari komunitas negara-negara di kawasan ASEAN ini adalah persetujuan ke arah perdamaian di kawasan Laut Cina Selatan. Di sini peran Indonesia terbilang dominan sebagai Ketua ASEAN, yang akan mengakhiri jabatannya akhir tahun nanti.
Meski tak berkepentingan secara khusus, Indonesia menjadi mediator handal yang diharapkan bisa meredam ancaman beberapa negara yang tengah bersengketa di kawasan tersebut. Beberapa negara yang melibatkan diri mereka dengan 'kekacauan' yang terjadi di Laut Cina Selatan antara lain, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Bahkan Filipina dan Vietnam sudah menyiapkan armada kapal perang. Selain itu, keempatnya juga harus 'bertempur' dengan Cina, yang dinilai terlalu menggerogoti kawasan Laut Cina Selatan, terutama aksi illegal fishing.

Menurut Direktur Politik dan Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri, Ade Padmo Sarwono, dalam pertemuan sesi terakhir SOM, yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), tadi malam, arah positif menuju perdamaian di Laut Cina Selatan mendapat momentum yang pas.
"Pada prinsipnya kami semua, para delegasi setuju dengan konsep yang diajukan dalam SOM. Sekarang kita tinggal berkonsentrasi untuk melakukan perundingan dengan pihak Cina, karena bagaimanapun mereka juga menjadi bagian dari masalah sengketa ini," ujarnya, kepada Tribunnews.com.
Seperti diketahui, kondisi di Laut Cina Selatan sempat memanas dua pekan lalu setelah Vietnam menegaskan, pihaknnya siap berperang dengan Cina dan negara-negara lain yang terus menggerogoti wilayah perairan Laut Cina Selatan yang seharusnya berada dalam cakupan wilayahnya. Walhasil, banyak illegal fishing yang terjadi, dan mengakibatkan kerugian cukup besar bagi nelayan dan pemasukan negara. Sebenarnya bukan hanya Vietnam saja, Indonesia juga berkepentingan.
Sudah menjadi rahasia umum, jalur Laut Cina Selatan menjadi pintu teramat lebar bagi nelayan-nelayan asing dengan teknologi yang lebih tinggi, untuk mendapatkan ikan-ikan nusantara.
"Semua aspek mengarah ke sisi terbaik. Usaha Indonesia adalah memberikan perdamaian secara hakiki dan langgeng. Indonesia hanya ingin di sisa jabatan sebagai Ketua ASEAN, mampu berbicara lebih banyak, dan satu di antaranya adalah perdamaian di Laut Cina Selatan," tukas Padmo.

Penulis : Koran Online ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel ASEAN Setuju Perdamaian di Laut Cina Selatan ini dipublish oleh Koran Online pada hari Senin, 14 November 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan ASEAN Setuju Perdamaian di Laut Cina Selatan
 

0 Comments: