Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty menyatakan hal tersebut disebabkan pihaknya masih mewanti-wanti adanya inflasi besar pada akhir tahun nanti dengan adanya Hari Natal dan persiapan Tahun Baru.
"Intinya inflasi yang rendah harus diantisipasi, karena akhir tahun biasanya ada kenaikan. Seringkali ada hal-hal yang di luar prediksi kita, ada Natal, Tahun Baru, produksi pangan belum panen. Ini harus diantisipasi," ujarnya.
Anny menyatakan untuk tahun ini maupun tahun depan, pihaknya belum mangkaji masalah kenaikan BBM bersubsidi. Hanya saja, untuk tahun 2012, pihaknya meminta Kementerian ESDM untukl benar-benar melakukan pembatasan BBM bersubsidi, guna mengurangi belanja subsidi yang terbilang besar dalam alokasi APBN.
"Intinya yang penting bahwa subsidi itu kan alokasi dibelanja kan besar, sehingga memang subsidi yang efisien jadi konsen kita bersama. Terutamanya nanti di 2012 itu harus diantisipasi bahwa rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi hanya untuk kendaraan yang di luar kendaraan pribadi itu betul betul bisa dijalankan," katanya.
"Itu sebabnya kami sedang meminta kementrian ESDM untuk betul betul mengecek kembali seluruh kesiapannya. Karena April tahun depan mulai dilakukan terutama Jawa dan Bali. Kami minta bagaimana mekanismenya, SPBU sudah siap belum, sehingga nanti waktu yang dilakukan impact bisa diminimalisir," tambahnya.
Seperti diketahui, Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo lagi-lagi menyampaikan ide-ide agresifnya soal bidang energi. Ia mengusulkan, harga BBM bersubsidi jenis premium dinaikkan Rp 1.000/liter menjadi Rp 5.500/liter bagi orang yang mampu namun tidak mau membeli pertamax.
0 Comments:
Posting Komentar