Demikian disampaikan pidato Presiden SBY selaku Ketua ASEAN dalam jamuan santap malam dengan kalangan pebisnis Korea Selatan. Kegiatan bagian East Asia Summit itu digelar di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis (17/11/2011).
"Ada optimisme ekonomi ASEAN tahun ini tumbuh 7,4%, lebih tinggi daripada rata-rata dunia yang 5% pada tahun lalu. Kita juga melihat peningkatan investasi di antara negara ASEAN," ujar SBY.
Lebih lanjut dikatakannya, ASEAN sedang bertranformasi menjadi sebuah komunitas dengan cita-cita mencapai pembangunan berkelanjutan, tranparan dan adil. Di dalam konteks tersebut, maka banyak peluang usaha yang terbuka bagi pengusaha dari mana saja termasuk Korea Selatan.
"Anda dapat menjadi kekuatan pendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas," ujar SBY.
Menrutnya pengembangan infrastruktur konektivitas di Asia Tenggara merupakan prioritas utama menuju sebuah komunitas. Kebutuhan pengadaannya pun sangat besar seperti pelabuhan, jalan raya, turisme, informasi tekonologi, tranportasi, energi dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk menghubungkan pusat-pusat ekonomi di kawasan.
"Anda bisa menjadi mitra kita dalam mencapai pembangunan yang adil," kata SBY lebih lanjut.
Sejauh ini aktivitas ekonomi dunia masih timpang, ada yang sangat surplus dan pada saat sama ada yang sangat minus. Kondisi demikian menyebabkan tumbuh kesenjangan sosial dan ekonomi, yang pada akhirnya memunculkan potensi tidak stabilnya keamanan dan politik di kawasan.
Demi mencegah kemungkinan buruk tersebut, para pemimpin ASEAN telah menyepakati kerja sama untuk Pembangunan Ekonomi Berkeadilan. Dokumen tersebut berisi program-program praktis yang menjembatani kesenjangan pembangunan dan mendorong partisipasi yang lebih luas dari pengusaha kecil dan menengah dalam integrasi ASEAN.
"Pembangunan yang adil adalah perluasan kesempatan ekonomi bagi rumah tangga berpenghasilan rendah. Kami menyambut peran lembaga-lembaga keuangan swasta dan perbankan, untuk melengkapi upaya pemerintah mendorong tumbuhnya usaha kecil dan menengah," sambung SBY.
Potensi usaha lain yang terbuka di ASEAN adalah pengelolaan sumber daya alam dan energi sebagai aset penting pembangunan pada masa mendatang. Pencapaian kemajuan dan kemakmuran rakyat dapat dilakukan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan atau boros energi.
"Anda dapat menjadi bagian dari solusi dalam mengejar pertumbuhan hijau, teknologi ramah lingkungan akan menjadi kuncinya. Di sini sektor swasta dapat bekerja sama dengan pemerintah, untuk mempromosikan pertumbuhan berkelanjutan," pungkas SBY.
0 Comments:
Posting Komentar